Rabu, 30 November 2011

mengapa teroris ada yang dihukum mati,koruptor tidak?

Mengapa ada teroris yang dihukum mati, sedangkan koruptor belum pernah ada di Indonesia? Padahal kalau dipikir, perbuatan korupsi lebih berbahaya dibandingkan perbuatan teror!
Aneh memang! Untuk urusan menangkap teroris polisi kita memang jago. Begitu juga para penegak hukum kita begitu cekatan mengambil keputusan hukum untuk para teroris. Seperti  yang kita ketahui sudah ada yang menemui ajalnya diujung senapan.
Namun untuk urusan korupsi, sepertinya polisi atau  para penegak hukum kita seakan mati kutu dan kehilangan nyali. Tak heran, kasus korupsi merebak di mana-mana dan sekarang sudah menjadi tradisi.
Mengapa dikatakan perbuatan korupsi lebih berbahaya dibandingan perbuatan teror? Dengan kata lain, bahwa sebenarnya para koruptor lebih berbahaya bila dibnadingkan dengan para teroris.
Sekilas memang perbuatan para teroris itu mengerikan karena dalam sekejap dapat menimbulkan banyak korban dan menghilangkan begitu banyak nyawa. Belum lagi penderitaan orang-orang yang ditinggalkan. Kejam memang bila hanya dipikirkan dan dilihat dengan mata. Tak heran kita begitu mengutuk para teroris. Tapi apa yang dilakukan oleh para teroris itu bukan demi untuk sendirinya semata. Salah satunya, karena  merasa ada ketidakadilan.
Lalu mengapa dikatakan bahwa sesungguhnya para koruptor lebih berbahaya dibandingkan dengan para teroris?
Tanpa kita sadari, sesungguhnya perbuatan para koruptor itu juga bisa menjadi penyebab kematian banyak orang secara langsung dan secara perlahan dalam jumlah yang sangat banyak. Kemiskinan dan kelaparan bisa dikatakan sebagai maraknya perbuatan korupsi. Dana-dana yang seharusnya digunakan untuk kesejahteraan raktat dimasukkan ke dalam kantong pribadi.
Kecelakaan yang seringkali terjadi di jalan karena jalannya  yang berlubang dan rusak parah, yang mana disebabkan kualitas jalan yang tidak baik. Akibat dananya sudah sebagian dikorupsi, sehingga kualitas jalan asal jadi. Tidak sedikit kecelakaan di negeri ini yang penyebabnya adalah kualitas inftrastrukturnya yang jelek akibat dana-dananya telah dikorupsi.
Begitulah pada saat terjadi bencana, para koruptor masa tega-teganya menyunat sebagian dana untuk kepentingan pribadinya untuk memperkaya diri. Seharusnya bantuan bisa segera dikirimkan untk mengurangi jumlah korban, tapi karena biokrasi dan lainnya bantuan jadi terlambat.
Karena korupsi, banyak anak-anak yang tidak bisa bersekolah dan mendapat pelayanan kesehatan sehingga menimbulkan kebodohan dan kematian.
Kalau dihitung lagi, masih akan banyak kerugian yang ditimbulkan akibat perbuatan korupsi itu. Tapi sayangnya dari waktu ke waktu, para pemimpin kita tidak ada yang berani benar-benar berperang terhadap perbuatan korupsi. Hanya instruksi saja. Terhadap para teroris berani diberikan hukuman mati, tapi terhadap koruptor dipikir seribu kali. Uang dan kekuasaan memang telah membutakan nurani manusia.
Sampai kapan keadaan ini akan terus kita nikmati?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar